Para simpatisan anti aborsi mengungkapkan tiga orang remaja terungkap melakukan aborsi secara berulang-ulang. Remaja tersebut tinggal di suatu tempat di Inggris dan Wales dan berhasil diketahui setelah melakukan aborsi untuk kedelapan kalinya. Mereka adalah bagian dari 38,269 remaja yang melakukan aborsi sepanjang tahun 2010, menurut statistik yang diungkapkan NHS (National Health Service). Dua remaja putri diketahui sudah melakukan tujuh kali aborsi dalam satu tahun, sementara satunya lagi mengaku sudah melakukan enam kali aborsi. "Ini adalah hal yang serius. Berarti ada sesuatu hal yang tidak beres dengan negara ini, lantaran seorang remaja bisa melakukan lebih dari satu kali aborsi," ujar Rebecca Mallinson, salah satu aktivis dari perempuan anti aborsi. "Kami menilai, ini adalah hal yang mengerikan dilakukan para remaja. Ini berkaitan dengan kesehatan seksual dan masa depan termasuk masalah penyakit menular. Selain itu efek dari aborsi dapat membahayakan kehidupan," ujarnya lebih lanjut. "Dampak psikologi bagi remaja yang melakukan aborsi juga sangat rentan. Kami berharap, mereka dapat menemukan orang yang tepat untuk berkonsultasi dan membantu mereka dari masalah yang dialami," imbuhnya. Hasil survei, pada tahun 2010, 14 remaja ketahuan melakukan aborsi sebanyak lima kali. Sementara itu 57 remaja putri sudah melakukan aborsi sebanyak empat kali dan 495 putri lainnya di bawah 19 tahun melakukan aborsi sebanyak tiga kali. Kelompok LIFE, salah satu kelompok yang menentang aborsi juga memberikan tekanan kepada pemerintah agar mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan para remaja melakukan aborsi berkali-kali. Banyaknya para remaja yang melakukan aborsi, meningkatkan jumlah pelaku aborsi dari semua umur, yakni meningkat sebanyak 0,3 persen menjadi 187.574 pada tahun 2010. "Melakukan aborsi dapat menjadi pengalaman yang sangat sulit dan traumatis sehingga kami sangat prihatin tentang jumlah perempuan yang melakukan aborsi secara berulang-ulang," ujar juru bicara Kementrian Kesehatan. "Karena itu sangat penting bagi mereka yang melakukan aborsi untuk melakukan konseling serta dipasok alat kontrasepsi yang cocok dengan mereka," imbuhnya sumber
Para simpatisan anti aborsi mengungkapkan tiga orang remaja terungkap melakukan aborsi secara berulang-ulang. Remaja tersebut tinggal di suatu tempat di Inggris dan Wales dan berhasil diketahui setelah melakukan aborsi untuk kedelapan kalinya. Mereka adalah bagian dari 38,269 remaja yang melakukan aborsi sepanjang tahun 2010, menurut statistik yang diungkapkan NHS (National Health Service). Dua remaja putri diketahui sudah melakukan tujuh kali aborsi dalam satu tahun, sementara satunya lagi mengaku sudah melakukan enam kali aborsi. "Ini adalah hal yang serius. Berarti ada sesuatu hal yang tidak beres dengan negara ini, lantaran seorang remaja bisa melakukan lebih dari satu kali aborsi," ujar Rebecca Mallinson, salah satu aktivis dari perempuan anti aborsi. "Kami menilai, ini adalah hal yang mengerikan dilakukan para remaja. Ini berkaitan dengan kesehatan seksual dan masa depan termasuk masalah penyakit menular. Selain itu efek dari aborsi dapat membahayakan kehidupan," ujarnya lebih lanjut. "Dampak psikologi bagi remaja yang melakukan aborsi juga sangat rentan. Kami berharap, mereka dapat menemukan orang yang tepat untuk berkonsultasi dan membantu mereka dari masalah yang dialami," imbuhnya. Hasil survei, pada tahun 2010, 14 remaja ketahuan melakukan aborsi sebanyak lima kali. Sementara itu 57 remaja putri sudah melakukan aborsi sebanyak empat kali dan 495 putri lainnya di bawah 19 tahun melakukan aborsi sebanyak tiga kali. Kelompok LIFE, salah satu kelompok yang menentang aborsi juga memberikan tekanan kepada pemerintah agar mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan para remaja melakukan aborsi berkali-kali. Banyaknya para remaja yang melakukan aborsi, meningkatkan jumlah pelaku aborsi dari semua umur, yakni meningkat sebanyak 0,3 persen menjadi 187.574 pada tahun 2010. "Melakukan aborsi dapat menjadi pengalaman yang sangat sulit dan traumatis sehingga kami sangat prihatin tentang jumlah perempuan yang melakukan aborsi secara berulang-ulang," ujar juru bicara Kementrian Kesehatan. "Karena itu sangat penting bagi mereka yang melakukan aborsi untuk melakukan konseling serta dipasok alat kontrasepsi yang cocok dengan mereka," imbuhnya 
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar