JAKARTA - Pengamat Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, menegaskan kenaikan harga BBM, listrik, dan pangan tidak bisa dihindari tahun depan. "Harga energi dan pangan ini pasti naik," kata Noorsy ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (21/8/2012). Menurut dia kenaikan harga mau tidak mau dipengaruhi situasi internasional terutama perekonomian global. "Dan sayangnya kita tidak bisa mengantisipasi dengan baik terutama dalam APBN 2013 nanti. Antisipasi pada nilai tukar dan harga minyak serta perhitungan ekspor dan impor," kata Noorsy. Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dalam Pidato APBN 2013 dan Nota Keuangannya di DPR pada 16 Agustus 2012 lalu menyebut Pemerintah akan menaikan tarif listrik setiap kuartal mulai Januari 2013. Hal ini sebagai langkah untuk menurunkan beban subsidi listrik. SBY menegaskan penyesuaian tarif listrik secara otomatis secara berkala diterapkan oleh banyak negara di dunia, antara lain karena beban bagi konsumen terasa lebih ringan dibanding dengan penyesuaian yang hanya dilakukan setiap satu tahun atau lebih. Menurut Noorsy pidato Presiden soal APBN 2013 terlalu percaya diri. "Meskipun itu wajar meskipun fundamentalnya rapuh," kata Noorsy. Dikatakan menghadapi krisis internasional harusnya APBN 2013 dibuat yang sebaik-baiknya. "Ini krisis internasional meski perekonomian terintegrasi global tapi kita bukan negara eksportir terutama kita hanya eksportir bahan mentah dan meski krisis ekspornya tetap tinggi," kata dia. sumberJangan lupa di like dan Follow Twitter | @osserem
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
JAKARTA - Pengamat Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, menegaskan kenaikan harga BBM, listrik, dan pangan tidak bisa dihindari tahun depan. "Harga energi dan pangan ini pasti naik," kata Noorsy ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (21/8/2012). Menurut dia kenaikan harga mau tidak mau dipengaruhi situasi internasional terutama perekonomian global. "Dan sayangnya kita tidak bisa mengantisipasi dengan baik terutama dalam APBN 2013 nanti. Antisipasi pada nilai tukar dan harga minyak serta perhitungan ekspor dan impor," kata Noorsy. Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY dalam Pidato APBN 2013 dan Nota Keuangannya di DPR pada 16 Agustus 2012 lalu menyebut Pemerintah akan menaikan tarif listrik setiap kuartal mulai Januari 2013. Hal ini sebagai langkah untuk menurunkan beban subsidi listrik. SBY menegaskan penyesuaian tarif listrik secara otomatis secara berkala diterapkan oleh banyak negara di dunia, antara lain karena beban bagi konsumen terasa lebih ringan dibanding dengan penyesuaian yang hanya dilakukan setiap satu tahun atau lebih. Menurut Noorsy pidato Presiden soal APBN 2013 terlalu percaya diri. "Meskipun itu wajar meskipun fundamentalnya rapuh," kata Noorsy. Dikatakan menghadapi krisis internasional harusnya APBN 2013 dibuat yang sebaik-baiknya. "Ini krisis internasional meski perekonomian terintegrasi global tapi kita bukan negara eksportir terutama kita hanya eksportir bahan mentah dan meski krisis ekspornya tetap tinggi," kata dia. 
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar