Merriam-Webster menjelaskannya secara lebih deskriptif, bahwa orgasme merupakan "pelepasan ketegangan neuromuskuler eksplosif di puncak gairah seksual yang biasanya disertai dengan ejakulasi air mani pada pria dan oleh kontraksi vagina pada wanita." Menurut seorang peneliti seks terkenal Dr Alfred Kinsey mengatakan bahwa orgasme "dapat disamakan dengan crescendo, klimaks, dan keheningan tiba-tiba dicapai oleh suatu orkestra dari emosi manusia ... ledakan ketegangan, layaknya seperti sensasi saat bersin" Hampir setiap aspek dari orgasme – apa yang dibutuhkan untuk mencapai orgasme, mengapa ada orang tidak bisa mencapai orgasme, telah menjadi subyek banyak penelitian dan perdebatan. Apa yang terjadi pada tubuh selama orgasme sudah diketahui, dan tidak mengherankan bahwa otak memainkan peran besar dalam pencapaian orgasme. Namun para peneliti masih dalam proses mencari tahu secara persis apa yang terjadi pada otak selama orgasme. Saraf dan Orgasme Tanpa adanya impuls yang dikirimkan oleh saraf ke sumsum tulang belakang dan otak, maka orgasme tidak akan terjadi. Sama seperti bagian tubuh lainnya, alat kelamin mengandung saraf yang berbeda yang mengirim informasi ke otak untuk menyampaikan tentang sensasi yang sedang dialami. Hal ini membantu untuk menjelaskan mengapa sensasi yang dirasakan berbeda tergantung di mana seseorang disentuh. Orgasme klitoris misalnya, berbeda dari orgasme vagina karena melibatkan saraf yang berbeda.
bayangkan bahwa saraf bereaksi seperti ini Alat kelamin mengandung sejumlah besar ujung saraf (klitoris saja memiliki lebih dari 8.000 saraf), yang pada gilirannya, terhubung ke saraf besar terhubung melalui tubuh ke sumsum tulang belakang. (Pengecualian adalah saraf vagus, yang melewati sumsum tulang belakang.) Saraf yang begitu banyak tersebut melakukan banyak fungsi lainnya dalam tubuh selain untuk menyediakan pasokan saraf sehingga terjadi umpan balik ke otak, selama rangsangan seksual. Saraf dan bagian yang berhubungan wilayah genital adalah:
- Saraf hipogastrikus – terhubung dari rahim dan leher rahim pada wanita dan dari prostat pada pria
- Saraf panggul - terhubung dari vagina dan leher rahim pada wanita dan dari rektum pada kedua jenis kelamin
- Saraf pudenda – terhubung dari klitoris pada wanita dan dari skrotum dan penis pada pria
- Saraf vagus – terhubung dari rahim, leher rahim dan vagina
Peran saraf vagus dalam orgasme masih merupakan penemuan baru dan masih banyak yang belum diketahui tentang hal ini. Sebelumnya peneliti tidak tahu bahwa saraf tersebut melewati daerah panggul. Karena sebagian dari saraf berhubungan dengan sumsum tulang belakang, inilah alasan mengapa orang yang mengalami sumsum tulang belakang terputus tidak akan mampu mengalami orgasme.
Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang mengalami cedera tulang belakang - bahkan parapalegik - bisa mencapai orgasme. Pada tahun 2004, Dr Barry Komisaruk dan Dr Beverly Whipple dari Rutgers University melakukan studi pada wanita yang mengalami saraf tulang belakang terputus. Mereka menemukan bahwa wanita bisa merasakan stimulasi serviks mereka dan bahkan mencapai orgasme, meskipun tidak ada cara agar otak mereka dapat menerima informasi dari saraf hipogastrikus atau panggul.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dari scan MRI terhadap otak wanita menunjukkan bahwa wilayah yang berhubungan dengan sinyal dari saraf vagus ternyata aktif. Karena vagus melewati sumsum tulang belakang, para wanita masih bisa untuk merasakan rangsangan serviks. Jadi selama rangsangan seksual dan orgasme, area otak yang berbeda menerima semua informasi yang memungkinkan otak tahu persis apa yang terjadi - dan kejadian tersebut sangat menyenangkan. Tapi sampai saat ini, peneliti belum punya cara untuk menjelaskan secara persis apa yang terjadi di otak saat orgasme berlangsung.
sumber Jangan lupa di like dan Follow Twitter | @osserem
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar