Berikut adalah Cerita Curhat yang saya ambil dari kolom.kompas.com. Semoga menjadi inspirasi buat anda dalam menghadapi persoalan yang mungkin sama. Ketika jalan-jalan di mall, tiba-tiba bahu Via ditepuk seseorang. Saat ia menengok, di situlah matanya bertemu dengan mata yang sempat mengisi hari-harinya beberapa tahun lalu. Reno. "Apa kabar, Vi?" Hanya tiga kata membuat semua kenangan dengan Reno bangkit di benak Via. Mendadak Via lupa bahwa dulu ia memutuskan hubungan 6 tahunnya dengan Reno karena lelaki itu tertangkap basah sedang berduaan dengan perempuan yang kemudian diakuinya sebagai pacar barunya. Sejak pertemuan tak sengaja itu, Via sering melamun. Ternyata sudah putus selama 3 tahun tak membuat jejak Reno hilang sepenuhnya dari pikiran. Tentu ini semua di luar pengetahuan Ardi, tunangan Via yang sedang semangat mempersiapkan hari pernikahan mereka. Salahkah Via jika ia memutuskan untuk mengirim SMS pada Reno keesokan harinya? Pesan singkat sesederhana "Hai, lagi apa?" tentunya takkan berakibat apa-apa, bukan? Toh sekarang baik Via maupun Reno sama-sama punya pasangan. Saat menerima balasan berupa "Pas banget lagi mikirin kamu" tak bisa dibohongi bahwa jantung Via berhenti berdetak sekitar 2 detik, dan disambut dengan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Mungkinkah perasaan itu kembali? Setelah itu, otak pun mulai ikut bereaksi. Mulai timbul pikiran-pikiran seperti: "Mungkin dia berubah" atau "I knew he's always been the one." Lebih jauh lagi, timbul keraguan: "Lalu bagaimana dengan Ardi? Ardi baik, pintar, sempurna. Tapi dia bukan Reno." Salahkah Via lagi saat menerima ajakan makan siang dari Reno? It's just lunch, it's not a date. Kalau pergi makan malam, itu baru kencan namanya. It's just a casual thing. Semua orang juga biasa kok makan siang sama temannya. Yah walaupun emang mesti cari tempat yang nggak banyak orang sih, males aja banyak pertanyaan kalo ada yang lihat aku sama Reno lagi. Males aja dikira macem-macem, sementara ini cuma makan siang. Cuma makan siang. Salahkah Via saat telepon-telepon dari Reno kembali mewarnai hari-harinya? Salahkah bila ia tertidur diiringi cerita-cerita Reno, dan saat telepon dari Ardi masuk di 'call waiting' ia malas menjawabnya? Ardi mulai membosankan. Pembicaraannya selalu seputar pernikahan, tak pernah lain. Bosan. Sebal. Sementara Reno selalu datang dengan kisah-kisah seru petualangannya. Baru naik gunung lah, balap gokart… bukan sekadar test food, lihat venue, nego harga tenda. Dan salahkah Ardi saat suatu hari amarahnya memuncak, menuding Via yang tampak sudah tak tertarik lagi dengan pernikahan dan hubungan mereka? Menuntut kejelasan keinginan Via? Mengancam membatalkan semua rencana pernikahan dan pergi meninggalkan Via? Haruskah Via mengejar Ardi dan menjelaskan semuanya? Atau pergi mengadu dan menangis di pelukan Reno? Apakah Reno akan menerimanya kembali? Entahlah. Jika Anda pernah ada di posisi Via, atau sedang menjalani apa yang sedang Via jalani, tentu Anda sedang sama bingungnya, atau mungkin malah sudah lepas dari jerat salah satu penyebab kebingungan dan sudah aman di pelukan salah satu pihak. Atau malah sedang terjerembab karena nggak dapat dua-duanya dan kembali ke status jomblo terpaksa? Saya di sini untuk mengingatkan Anda bahwa benar kata pendiri Negara kita ini: Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Tetapi, percaya atau tidak, ada beberapa jenis sejarah yang sebaiknya dilupakan, lho, khususnya dalam dunia cinta. Harus diakui dengan hati lapang bahwa hubungan itu memang pernah terjadi, namun tak perlu diingat-ingat hingga sakit hati. Lalu bagaimana cara menghadapi si 'sejarah' yang muncul tiba-tiba tanpa diduga seperti kasus Via dan Reno? Fokuslah pada kenapa dia yang muncul tanpa aba-aba itu menjadi sejarah. Pasti ada sesuatu yang salah, karena jika tidak, alih-alih menjadi sejarah, tentu ia akan menjadi masa kini. Bukan begitu? Haruskah kita terbuka pada pasangan tentang munculnya sejarah ini? Tergantung keinginan kita. Apakah kita ingin kehidupan ini berjalan sesuai rencana, atau ingin coba-coba bermain api? Jika yang terakhir pilihan Anda, satu hal sebelum Anda terbakar, beritahu pasangan bahwa Anda ingin hubungan diakhiri karena Anda telah menemukan orang baru (yang sebenarnya tak baru-baru amat). Jika pilihan Anda adalah ingin menjalani kehidupan seperti biasanya, beritahu pasangan bahwa si masa lalu telah muncul kembali dan mencoba menerobos masuk ke hati Anda. Mintalah bantuannya untuk menghalau sinyal-sinyal cinta yang dikirimkan someone from the past itu. Manusia dikaruniai hati untuk menyimpan semua kenangan. Masalahnya, manusia pun dikaruniai free will untuk memilih apakah tetap ingin menenggelamkan diri di dalam kenangan itu atau bergerak maju dan meninggalkan kenangan-kenangan yang menghantui. Tentunya selalu ada dua sisi mata uang. Jika memilih untuk menenggelamkan diri di lautan kenangan, coba pastikan dulu… apakah dia siap menjadi pelampung Anda? Karena mungkin Anda pernah dengar, seperti halnya di gurun, di laut pun sering terjadi fatamorgana. Apakah yang Anda pertaruhkan ini akan terbayar nantinya dan Anda akan berakhir berdua di pulau indah bersama sang mantan? Atau selamanya terombang-ambing tak tentu… …tanpa siapa-siapa? Your life, your decision. sumber
Artikel Terbaru Seputar Bola dan Prediksi Bola | www.lintasgol.com
Jangan lupa di like...
@osserem Follow juga ya....
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar